Anjing dikenal sebagai hewan yang setia sekaligus waspada. Salah satu perilaku https://ngobrolhewan.id/ yang sering menjadi perhatian adalah kebiasaan mereka menggonggong, terutama saat malam hari. Bagi sebagian orang, gonggongan anjing di malam hari dianggap mengganggu, tetapi bagi pemiliknya, perilaku ini bisa menjadi tanda penting. Memahami alasan biologis dan faktor lingkungan di balik kebiasaan tersebut dapat membantu pemilik merespons dengan tepat serta menjaga kenyamanan lingkungan sekitar.
Faktor Biologis yang Mempengaruhi Gonggongan
1. Insting Protektif
Anjing memiliki naluri alami untuk menjaga wilayahnya. Malam hari sering dianggap waktu rawan karena suasana lebih sepi, sehingga anjing lebih peka terhadap suara atau pergerakan di sekitarnya. Gonggongan berfungsi sebagai alarm untuk memberi peringatan kepada pemilik maupun menakuti “penyusup”.
2. Siklus Tidur dan Energi
Tidak seperti manusia, anjing memiliki siklus tidur yang lebih pendek dan sering terbangun di malam hari. Saat terjaga, energi yang masih tersisa bisa memicu mereka untuk menggonggong, terutama jika ada stimulus dari luar.
3. Respons terhadap Hormon dan Stres
Beberapa anjing lebih mudah stres atau cemas saat ditinggalkan sendirian pada malam hari. Kecemasan ini dapat memicu perilaku vokalisasi berlebih. Hormon kortisol yang meningkat karena stres juga membuat anjing lebih waspada dan reaktif.
Faktor Lingkungan yang Memicu Gonggongan
1. Suara dari Luar Rumah
Lingkungan malam yang tenang membuat suara sekecil apa pun terdengar jelas. Suara kendaraan lewat, binatang malam seperti kucing atau tikus, bahkan suara angin atau benda jatuh bisa memicu anjing menggonggong.
2. Cahaya dan Bayangan
Anjing memiliki penglihatan yang sensitif terhadap pergerakan. Pantulan cahaya lampu atau bayangan yang bergerak dapat dianggap ancaman sehingga memicu gonggongan.
3. Kehadiran Anjing Lain
Anjing sering merespons gonggongan dari anjing lain di sekitar. Fenomena ini disebut social facilitation, di mana satu gonggongan bisa memicu anjing lain untuk ikut menggonggong.
4. Rasa Bosan atau Kurang Stimulasi
Anjing yang kurang aktivitas fisik atau mental di siang hari cenderung menyalurkan energi berlebih pada malam hari dengan menggonggong. Hal ini sering terjadi pada anjing yang jarang diajak berjalan atau berinteraksi.
Dampak Gonggongan Berlebih
Meski wajar, gonggongan anjing yang berlebihan dapat menimbulkan masalah. Selain mengganggu tetangga, perilaku ini juga bisa menjadi tanda adanya stres, gangguan kesehatan, atau kebutuhan yang tidak terpenuhi. Jika dibiarkan, gonggongan malam hari dapat berkembang menjadi kebiasaan sulit dikendalikan.
Cara Mengurangi Gonggongan di Malam Hari
Berikan aktivitas cukup di siang hari seperti jalan-jalan, bermain, atau latihan agar energi anjing tersalurkan.
Ciptakan lingkungan tidur nyaman, misalnya dengan menaruh tempat tidur anjing di ruang yang tenang dan hangat.
Batasi stimulus eksternal dengan menutup tirai, mematikan lampu luar, atau meredam suara dari luar.
Gunakan mainan interaktif untuk mengurangi rasa bosan saat ditinggalkan sendirian.
Latih dengan perintah dasar seperti “diam” agar anjing belajar mengontrol vokalisasinya.
Konsultasi ke dokter hewan atau pelatih profesional jika gonggongan disertai tanda stres berat atau masalah perilaku.
Anjing menggonggong di malam hari adalah perilaku yang dipengaruhi oleh kombinasi faktor biologis dan lingkungan. Insting protektif, siklus tidur, serta sensitivitas terhadap suara dan cahaya menjadi pemicu utamanya. Meski wajar, gonggongan yang berlebihan bisa menjadi tanda adanya masalah yang perlu diatasi.
Dengan pemahaman yang baik, pemilik dapat membantu anjingnya merasa lebih tenang dan lingkungan pun tetap nyaman. Pada akhirnya, gonggongan bukan hanya bentuk komunikasi anjing, tetapi juga cara mereka menjaga diri dan keluarga yang dicintai.